Perempuan dan Bantuan Sosial (Studi Upaya Meningkatkan Pemberdayaan Perempuan Melalui Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan)

Main Article Content

Ibnu Panji Arifin
Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Tyas Retno Wulan
Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
Soetji Lestari
Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

Kemiskinan menjadi permasalahan global, nasional bahkan lokal menjadi rumit saat kemiskinan merambah ranah ketimpangan gender. Kemiskinan yang dimaksud adalah feminisasi kemiskinan yakni kemiskinan milik perempuan bukan laki-laki. Tidak mengherankan jika banyak program penanggulangan kemiskinan menempatkan perempuan menjadi penerima manfaat program. Salah satu program penanggulangan kemiskinan yang dikaji adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Tujuan  penelitian ini untuk mengetahui upaya meningkatkan  pemberdayaan perempuan penerima manfaat melalui bantuan sosial PKH. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi, pengumpulan data wawancara mendalam dan FGD serta  metode  analisis interaktif dan analisis gender Longwe. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menyimpulkan  upaya perempuan penerima manfaat meningkatkan  pemberdayaan dengan cara yang unik yaitu menjadi perempuan yang kanggoan (kanggo: berguna). Makna kanggoan mereka yakini apabila sudah berguna di lingkungan masyarakatnya. Artinya mereka ingin meningkatkan kesadaran bantuan sosial yang diterima seyogyanya untuk peningkatan perempuan dalam partisipasi di masyarakat, meningkatkan ekonomi Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan peningkatan peranan perempuan dalam keluarga. Implikasi dari penelitian ini adalah  pemerintah  seharusnya membuat penanggulangan kemiskinan melalui bantuan sosial yang partisipatif, responsif gender dan sustainable yaitu berupa penguatan-penguatan pada elemen pemberdayaan untuk individu (perempuan), keluarga, kelembagaan (kelompok perempuan) dan masyarakat.


Keywords: peningkatan, pemberdayaan, perempuan, bantuan sosial, PKH