Evaluasi Kelayakan Ekonomi Transportasi Pembangunan Jalan Altrnatif Medan-Berastagi

Main Article Content

Irfan Irfan
Universitas Sumatera Utara (USU) Indonesia
Ahmad Perwira Mulia
Universitas Sumatera Utara (USU) Indonesia
Gina Cynthia
Universitas Sumatera Utara (USU) Indonesia

Ruas jalan Medan-Berastagi merupakan jalan Nasional dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi sehingga perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada diruas jalan Medan-Berastagi dengan membangun jalan alternatif. Ada 4 (empat) ruas jalan alternatif yang tersedia, diharapkan dengan telah dibangunnya jalan alternatif ini dapat mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dikawasan jalan lintasan pergerakan antar kabupaten dan kota sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa biaya kelayakan ekonomi berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), penghematan nilai waktu, Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Ekonomic Internal Rate Return (EIRR) dan Analisis Sensitivitas dan memasukkan 7 Indikator kriteria terhadap penentuan prioritas rangking penilaian rute jalan alternatif. Dari hasil perhitungan didapat selisih nilai waktu kendaraan untuk jarak tempuh perjalanan rata-rata yang dibutuhkan adalah 10,5 Kilometer setiap kali perjalanan, sehingga mempunyai manfaat penghematan waktu dari pembangunan jalan alternatif ini adalah 0,31 jam atau +/- 20 Menit setiap kali perjalanan. Penghematan nilai waktu sebesar 27.291,03 Rp/jam untuk Mobil Penumpang, 161.516,15 Rp./jam untuk Bus dan 17.013,88 Rp./jam untuk Truk sehingga total nilai waktu tempuh untuk selisih nilai waktu kendaraan sebesar Rp. 226.421,48, sedangkan untuk selisih BOK sebesar 300 Rp/Kend/km untuk Mobil Penumpang, 1.280 Rp/Kend/Km untuk Truk dan 862 Rp/Kend/Km untuk Bus. Total dari besar keuntungan (BKBOK) untuk jalur alternatif-4 adalah sebesar Rp. 21.196,73 untuk Mobil Penumpang, Rp.76.264,01 untuk Bus dan Rp.72.337,54 untuk Truk. Berdasarkan evaluasi ekonomi pembangunan jalan ini pada tahun ke 13 (tahun 2037) sejak jalan dibuka sudah memenuhi standard kelayakan ekonomi dengan discount rate 10% dan 12%. Pada discount rate 10% didapat nilai BCR = 1,28 dan discount rate 12% didapat nilai BCR 1,16, serta nilai NPV pada discount rate 10% sebesar Rp. 68.865.616, dan discount rate 12% sebesar Rp. 35.996.816. Nilai IRR didapat pada discount rate 14,98% sebesar Rp. 203.694.134 atau pada nilai NPV = 0 dan BCR = 1, dan dengan memasukkan 7 Indikator kriteria terhadap penentuan prioritas rangking penilaian rute jalan alternatif ternyata ruas jalan Alternatif-4 memperoleh diurutan pertama penilaian ranking tertinggi dengan skor 9,7 sebagai prioritas pertama untuk dipilih, diikuti peringkat kedua oleh jalan alternatif-1 dengan skor 7,0 dan seterusnya


Keywords: jalan eksisting dan alternatif, kelayakan ekonomi, evaluasi teknis