Penerapan Economical Project Risk Management di Perusahaan Explorasid dan Exploitasi Minyak dan Gas Bumi Pt. Xyz
Main Article Content
PT XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang minyak dan gas bumi dan memiliki 2 blok ekplorasi dan 1 blok ekploitasi yang berada di Jambi. Dalam kegiatan operasinya, banyak kendala teknis dan non-teknis yang dihadapi oleh PT XYZ, hal ini dikarenakan PT XYZ belum melakukan proses manajemen risiko untuk mengidentifikasi potensi risiko-risiko dalam kegiatan operasional perusahaannya. Pada penelitian ini akan merancang kerangka manajemen risiko untuk PT. XYZ dengan menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) dengan pendekatan ISO 31000: 2018. Proses perancangan manajemen risiko melewati tahapan identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko, perlakukan risiko, pemantauan dan tinjauan. Tahap identifikasi risiko, perlakuan risiko dan uji sensitifitas menggunakan metode Risk Breakdown Structure (RBS) dengan mekanisme branstroming dan Focus Group Discussion (FGD). Tahap analisa dan evaluasi risiko menggunakan metode Probability Impact Matrix (PIM). Tahapan identifikasi kejadian risiko (risk event) dari 13 departemen didapat 32 kejadian risiko, pada tahap identifikasi pemicu risiko (risk agent) dari 32 risk event didapatkan 50 risk agent, sedangkan di tahapan analisa risiko menghasilkan 6 risiko yang masuk kategori tidak dapat diterima dan 2 risko yang masuk dalam kategori dalam batasan kapasitas risiko perusahaan, sedankan pada tahapan evaluasi risiko didapat 2 risiko yang masuk kategori tidak dapat diterima dan 4 risko yang masuk dalam kategori dalam batasan kapasitas risiko perusahaan. Tahap terakhir yaitu uji sensitifitas, dimana pada tahap ini didapatkan data sebagai berikut; R1 memiliki risiko proyek dan keekonomian berupa pembatalan proyek. R30 tidak memiliki pengaruh kepaada risiko proyek, namun berdampak significan terhadap keekonomian karena dapat mengubah asumsi dasar keekonomian proyek, R8 memiliki risiko proyek penambahan biaya proyek <5%, keterlambatan 2Q-4Q, NPV -$21,3 jt, IRR -9,1% dan GOI -$7,0 jt. R9 memiliki risiko proyek keterlambatan 1bulan-1Q, NPV -$5,5 jt, IRR -2,3% dan GOI -$2,6 jt. R11 memiliki risiko proyek keterlambatan 2Q-4Q, NPV -$16,3 jt, IRR -6,9% dan GOI - $5,6 jt. R23 memiliki risiko proyek keterlambatan >4Q, NPV -$21,3 jt, IRR -9,1% dan GOI - $7,0 jt.