Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Di Kabupaten Lombok Timur

Main Article Content

Ihfan Rahmawadi
Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Lalu Muhammad Alditia
Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Ahmad Abdan Syukron
Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Lili Kurnia Sapitri
Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
Hafizah Awalia
Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Penelitian ini mengkaji tentang persepsi masyarakat terhadap upaya pencegahana dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur. Data menunjukkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi dengan angka penyebaran kasus covid-19 yang tergolong masih relatif tinggi di Indonesia. Salah satu kabupaten di Provinsi NTB yang menjadi daerah dengan persebaran kasus Covid-19 tertinggi adalah Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan data dari websitePemerintah provinsi NTB,  per tanggal 8 Februari 2021, tercatat angka kasus positif Covid-19 mencapai 939 kasus dan dalam waktu satu bulan terjadi penambahan angka positif sampai 211 kasus (corona.ntbprov.go.id). Hal ini membuat kabupaten Lombok Timur masuk kedalam 5 besar daerah dengan persebaran kasus Covid-19 tertinggi di NTB. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan studi fenomenologi,  yaitu studi yang berupaya untuk menginterpretasikan tindakan individu yang menjadi bagian dari fenomena sosial menjadi sesuatu yang memiliki makna. Pemilihan informan dilakukan melalui teknik purposive sampling, yaitu penentuan informan dengan kriteria-kriteria tertentu. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 30 informan yang tersebar di tiga desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur, yaitu Desa Masbagik Selatan, Desa Masbagik Utara, dan Desa Paok Motong. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Lombok Timur memiliki persepsi yang berbeda-beda tekait dengan keberadaan Covid-19 yang kemudian dikategorikan ke dalam tiga kelompok utama, yaitu kelompok yang percaya, ragu, dan tidak percaya.


Keywords: Persepsi, Pencegahan, Penanganan, Covid-19