Perbandingan Agregat Halus terhadap Kuat Tekan Mortar Antara Pasir Awang Bangkal dan Pasir Barito
Main Article Content
Kemajuan bangunan konstruksi yang berkembang di Negara kita mempengaruhi banyaknya fungsi-fungsi bangunan yang beragam sehingga mengakibatkan kuantitas bangunan, percepatan bangunan yang diinginkan dan tuntutan akan kualitas konstruksi semakin tinggi. Mortar adalah suatu campuran yang terdiri dari Semen, Agregat Halus dan Air. Bahan perekat pada mortar dapat berupa Tanah Liat, Kapur, maupun Semen. Agregat Halus (Pasir) pada campuran mortar berfungsi sebagai bahan pengisi (Bahan yang direkat) baik dalam keadaan dikeraskan ataupun tidak dikeraskan. Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Politeknik Negeri Banjarmasin.Pengumpulan data dengan cara yang dipakai untuk menghimpun, menelaah dan pengumpulan data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat dalam suatu penelitian. Studi bisa didapat dari berbagai sumber, seperti jurnal, makalah, laporan, buku dokumentasi, internet (browsing) dan pustaka. Hasil kuat tekan terhadap umur mortar Pada umur 3 hari Semen Gresik Pasir Barito 6,05 Mpa, Pada umur 7 hari Semen Gresik Pasir Barito 6,05 Mpa, Pada umur 14 hari Semen Gresik Pasir Awang Bangkal 8,66 Mpa, Pada umur 28 hari Semen Gresik pasir Awang Bangkal 10,68 Mpa. Dapat disimpulkan bahwa Pasir Barito termasuk dalam zona IV dan Pasir Awang Bangkal termasuk dalam zona II. Berdasarkan hasil rata – rata kuat tekan mortar didapatkan hasil : Pasir Barito pada umur 3 hari sebesar 6,05 Mpa, umur 7 hari 6,05 Mpa, umur 14 hari 7,68 Mpa, dan umur 28 hari 9,56 Mpa, Pasir Awang Bangkal pada umur 3 hari sebesar 4,14 Mpa, umur 7 hari 4,75 Mpa, umur 14 hari 8,66 Mpa, dan umur 28 hari 10,68 Mpa.