Investigasi Kuat Tekan Paving Block-Ecc Oktagonal Berbasis Fly Ash dan Abu Sekam Padi
Main Article Content
Salah satu kegunaan paving block adalah untuk memenuhi kebutuhan perkerasan permukaan jalan. Umumnya, semen merupakan bahan pengikat utama dalam pembuatan paving block. Sedangkan di sekitar kita, fly ash dan sekam padi belum dimanfaatkan secara optimal, baik oleh masyarakat maupun industri. Berdasarkan uji kandungan kimia, ternyata fly ash dan abu sekam padi mengandung silika oksida (SiO2) yang cukup tinggi, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan bangunan dalam pembuatan mortar ECC (engineered cementitious composites). Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah pertanian yaitu abu sekam padi dan limbah PLTU yaitu fly ash sebagai salah satu bahan pembuatan paving block ECC dan mengkaji kuat tekan paving block ECC serta membandingkan dengan paving block yang ada di Toko Bahan Bangunan. Variasi penambahan FA dan ASP masing-masing 0%, 5%, 10% dan 15%. Jumlah total spesimen adalah 48 sampel. Paving block dibuat berbentuk segi delapan, dengan ukuran penampang 200 mm x 200 mm, dan tebal 60 mm. Uji konsistensi dan flowability dilakukan untuk mencapai kondisi SCC (self-compacting concrete). Uji kuat tekan dilakukan pada umur 3 hari. Hasil pengujian semua variasi menunjukkan bahwa campuran mortar ECC memiliki workability yang sangat baik, yang sesuai dengan ketentuan EFNARC, sedangkan hasil uji tekan menunjukkan bahwa nilai kuat tekan tertinggi diperoleh pada variasi FA 15% ASP 10%, yaitu 46,82 MPa menurut ketentuan SNI 03-0691-1996, paving block ECC pada penelitian ini dapat dikategorikan Mutu-A dibandingkan dengan hasil uji kuat tekan paving block dari Toko Bahan Bangunan diperoleh sebesar 34,69 MPa menurut ketentuan SNI 03-0691-1996, paving block dari Toko Bahan Bangunan pada penelitian ini dapat dikategorikan Mutu-B.