=

PENDAHULUAN

Sesuai dengan perny= ataan dari Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi� pada keterangan resmi yang dimuat di laman bisnis.com pada tanggal 12 Maret 2022 bahwa Kementer= ian Perhubungan (Kemenhub) merencanakan pengembangan= KRL Yogyakarta--Solo sampai ke= Kutoarjo dan Madiun selama 5 tahun mendatang� (No, 2011)(SEBAN, 2013). Dengan kond= isi saat ini dimana ada beberapa alternatif pilihan = moda transportasi dari Madiun ke Solo tentunya penentuan tarif akan menjadi salah satu faktor <= span class=3DSpellE>penting keberhasilan rencana pengoperasian KRL� Madiun � Solo. Hal tersebut dapat= diketahui jika kita sudah menghitung Ability To Pay (ATP) atau kemampuan calon penumpang dalam membayar tarif KRL dan Willingness To Pay (WTP) atau besa= ran tarif yang dinginkan dari calon penumpang.

Rumusan masalah dari= penelitian ini adalah= :

a)      Bagaimanalah karakteristik responden calon penumpang KRL relasi Madiun Solo?

b)      Berapakah Ability To Pay (AT= P) dan Willingness To Pay (WTP) atau kemampuan dan kemauan dari calon penumpang membayar tarif angkutan terhadap rencana dioperasikannya K= RL relasi Madiun � Solo?

Ability To Pay adalah sebuah kemampuan penumpang dalam membayar tarif angkutan umum (dalam hal ini adalah KRL). Faktor= � faktor yang mempengaruhi = Ability To Pay� diantaranya= adalah jumlah pendapatan, alokasi biaya transportasi, biaya yang = dikeluarkan untuk rute tersebut dan frekuensi perjalanan (Yulianto et = al., 2017). Sedangkan Willingness To Pay dipengaruhi oleh jenis produk <= span class=3DSpellE>atau layanan jasa transportasi, kualitas dan kuantitas layanan, frekuensi perjalanan dan = perilaku/karakteristik pengguna (Triono & Mediantoro, 2022)

Da= lam penelitian ini untuk mengetahui Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (W= TP) yaitu dengan melaksanakan survey kuisoner kepada responden yang merupakan = calon penumpang KRL Madiun � Solo. Survey dilakukan<= /span> kepada responden yang berdomisili di Kota Madiun dan sekitarnya.

Batasan masalah pada penelitian <= span class=3DSpellE>ini adalah :

a.      Penelitian ini hanya mengukur Ability To = Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) untuk rencana pengoperasian KRL= relasi Madiun � Solo.

b.      Responden untuk penelitian ini adalah calon penumpang potensial KRL relasi Madiun � Solo.

Tujuan dari penelit= ian ini adalah untuk mengetahui karakteristik responden <= span class=3DSpellE>calon penumpang KRL Madiun � Solo dan untuk <= span class=3DSpellE>mengetahui Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP)� atau kemampuan dan kemauan dari calon penumpang membayar tarif angkutan terhadap rencana dioperasikannya KRL relasi Madiun � Solo didasarkan pada jumlah pendapatan dan layanan yang akan diberikan. �

Menurut Farid Susanto, Abilit= y To Pay (ATP) adalah kemam= puan penumpang untuk membayar tarif jasa angkutan yang diterimanya berdasarkan <= span class=3DSpellE>penghasilan atau jumlah pendapatan = (Susanto et al., 2015)= (Susanto et al., 2015)= (Ridwan, 2018)<= !--[if supportFields]> ada beberapa= kondisi, yaitu sebagai berikut :

a)      Jika ATP = lebih besar daripada WTP, ini dapat terjadi bila pengguna memiliki penghasilan yang relatif tinggi tetapi utilitas terhadap jasa tersebut relatif rendah. Pengguna pada kondisi ini disebut choiced riders.

b)      Jika WTP = lebih besar daripada ATP, ini dapat terjadi pada pengguna yan= g memiliki penghasilan relatif rendah tetapi utilitas terhadap jasa tersebut sangat tinggi. Pengguna pada kondisi ini disebut captive passengers.<= /p>
c)      ATP sama dengan WTP, pada kondisi ini terjadi keseimbangan utilitas pengguna dengan biaya yang dikeluarkan untuk jasa tersebut.

KRL adala= h sistem transportasi= angkutan cepat komuter berbasis Kereta Rel Listrik (KRL) yang di= operasikan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter= ), anak perusahaan dari PT Kereta Api Indone= sia (Persero) (PT KAI). KRL ini telah beroperasi di wilayah Jakarta sejak tahun 1925, hingga = kini melayani rute komuter di wilayah Jabodet= abek serta lintas Yogyakarta�Solo (Wikipedia, 2017).

Tarif KRL didasarkan pada Peraturan Menteri (PM) No 17 Tahun 2015 tentang Tarif Angkuta= n Orang dengan Kereta= Api Pelayanan Kelas Ekonomi <= span class=3DSpellE>untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation), PM No. 17 Tahun 20= 15 merupakan penyempurnaan <= span class=3DSpellE>dari PM No. 5 Tahun 2014.= Dalam PM tersebut, disebutkan bahwa pengaturan tarif KRL, 1-25 kilometer penumpang <= span class=3DSpellE>dikenakan tarif Rp. 2.000= dan 10 km berikutnya, berlaku kelipatan, akan dikenakan tarif Rp. 1.000= /penumpang (Perhubungan, 2= 015).

METODE PENELITIAN

Tahapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a)      Studi literatur.

b)      Penentuan sample.<= o:p>

c)      Penyusunan kuisoner.

d)      Pengumpulan data pri= mer dengan melakukan penyebaran kuisoner.=

e)      Analisis deskriptif.

f)       Analisis Ability = To Pay

g)      Analisis Willingn= ess To Pay

h)      Analisis hubungan ATP dan WTP

i)        Penarikan kesimpulan.

Penelitian ini mengguna= kan analisis deskriptif= kuantitatif dengan metode pengumpulan data <= span class=3DSpellE>berupa survey menggunakan= kuisoner. Penentuan jumlah sample memnggunakan rumus dari (Lemeshow et al., 1997)1

Grafik Jenis Kelamin

b)<= span style=3D'font:7.0pt "Times New Roman"'>      Umu= r responden.

Umur= responden didominasi usia 19 � 29 tahun sebesar 46%, usia 40-49 <= span class=3DSpellE>tahun sebesar 19,8%, usia 29-39 tahun sebesar 18,3%, kelompok <= span class=3DSpellE>diatas 50 tahun sebesar 13,5% dan terakhir kelompok usia dibawah 18 tahun sebesar 2,= 4%.

Gambar 2

Grafik Umur Responden

c)<= span style=3D'font:7.0pt "Times New Roman"'>      Pek= erjaan.

Pekerjaan responden didominasi oleh Pelajar d= an lainnya sebesar 37,8%, kemudian PNS/TNI/Polri sebesar 34,1%, Wiraswasta= /Pedagang 12,7%, Karyawan = 12,7%, dan terakhir� Ibu Rumah Tangga sebesar 2,4%.

Gambar 3

Grafik Pekerjaan Responden

d)<= span style=3D'font:7.0pt "Times New Roman"'>      Fre= kuensi Perjalanan.

Sebanyak 48,4% responden melakukan 1 sampai dengan 4 perjalanan dalam setahun kemudian 31,7% responden melakukan lebih dari 10 perjalanan dalam setahun dan 1= 9,8 % responden melakukan 5 sampai dengan 10 perjalanan dalam setahun.

=

Gambar 4

Grafik Frekuensi Perjalanan

e)<= span style=3D'font:7.0pt "Times New Roman"'>      Tuj= uan Melakukan Perjalanan.

Tujuan perjalanan responden terbanyak yaitu untuk wisata sebesar 38,1% kemudian untuk bekerja sebesar 33,3 % disusul untuk belajar sebesar 20,6% dan= tujuan lainnya sebesar 7,9%.

Gambar 5

Grafik Tujuan Perjalanan

f)<= span style=3D'font:7.0pt "Times New Roman"'>      = Moda yang digu= nakan

Moda transportasi yang digunakan saat ini oleh responden adalah 44,4% menggunakan kendaraan pribadi, 29,4% menggunakan bus, 24,6% menggunakan kereta api dan sisanya menggunakan moda lainnya.

&nbs= p;

Gambar 6

Grafik moda yang digunakan

g)<= span style=3D'font:7.0pt "Times New Roman"'>      Jum= lah Pendapatan Perbulan

Rata rata pendapatan perbulan dari responden adalah 46 % berpenghasilan dibawah 2 juta perbulan, 33,3% antara 2 = juta sampai dengan 5 juta perbulan, 18= ,7% berpenghasilan antara 5 <= span class=3DSpellE>sampai dengan 10 juta perbulan dan 2% responden berpenghasilan = diatas 10 juta perbulan.

Gambar 7

Grafik Pendapatan Perbulan

h)<= span style=3D'font:7.0pt "Times New Roman"'>      Ana= lisis hubungan ATP dan WTP

Untuk persentase alokasi biaya transportasi dari pendapatan perbulan didominasi oleh = besaran alokasi 5%-10% yaitu 43%, kemudian dibawah 5% sebesar 18,3% = kemudian 11-15% sebesar 1= 8,3% disusul 16,20% sebesar 9,= 5%.

&nbs= p;

Gambar 8

Persentase Biaya Transportasi

Analisis= Ability To Pay

Dari 126 = responden yang telah mengisi = kuisoner� kemudian dilakukan penghitungan menggunakan rumus yang ada maka didapatkan hasil Ability To Pay responden untuk membayar tarif KRL yang kemudian <= span class=3DSpellE>dikelompokkan dalam beberapa kategori yaitu, Ability To Pay dal= am kategori Jenis Pekerjaan, Tujuan Perjalanan dan Jumlah Pendapatan dalam sebulan.

Berikut ini adalah hasil penghitungan Abi= lity To Pay yang dikelompokkan dalam Jenis Pekerjaan dimana Ability To Pay ter= tinggi ada pada jenis pekerjaan PNS/TNI/Polri <= span class=3DSpellE>sebesar Rp 62.500,- kemudian disusul oleh Karyawan Swasta/BUMN/BUMD= sebesar Rp 51.718,- Pelajar dan lainnya Rp 41.489,- ,Wiraswasta<= /span>/Pedagang Rp 38.125,- dan yang te= rendah adalah Ibu Rumah Tangga sebesar Rp 23.750,= -.

Tabel 1

ATP berd= asar jenis pekerjaan

Pekerjaan

Ability To Pay

22500

27500

35rb

50rb

80rb

200rb

Rata²

PNS/TNI/Polri<= /p>

17

2

8

5

4

7

62.500

Karyawan Swasta/ BUMN

11

0

0

2

1

2

51.718

Wiraswasta/

Pedagang

11

1

1

2

0

1

38.125

Ibu rumah t= angga

3

1

0

0

0

0

23.750

Pelajar, lainnya

26

8

3

4

3

3

41.489

Untuk Ability To Pay yang dikelompokkan= berdasarkan Tujuan = Perjalanan maka didapat hasil yang tertinggi adalah Bekerja sebesar Rp 63.500,-, kemudian Lainnya sebesar Rp 50.654= ,-, kemudian Belajar sebesar Rp 46.250,-, dan yang te= rendah untuk tujuan wisata sebesar Rp 45.833,= - dengan selisih yang tipis= dengan tujuan Belajar.

Tabel 2

ATP Berd= asarkan tujuan perjalanan

Tujuan Perjalanan

Ability To Pay

22500

27500

35rb

50rb

80rb

200rb

Rata²

Bekerja

6

0

0

2

0

2

63.500

Belajar

12

5

3

1

3

2

46.250

Wisata

28

2

5

6

3

4

45.833

Lainnya

23

4

4

4

2

5

50.654

Sedangkan Abili= ty To Pay yang dikelompokkan berdasarkan Pendapatan yang tertinggi<= /span> ada pada kelompok pendapatan diatas Rp 10 <= span class=3DSpellE>juta/bulan sebesar Rp 75.000,- kemudian= disusul oleh kelompok pendapatan Rp 2 � 5 juta/= bulan sebesar Rp 59.642,-= � kemudian kelompok pendapatan Rp 5 = � 10 Juta/perbulan sebesar Rp 52.380,- dan Ability To Pay terendah ada pada kelompok berpendapatan kurang dari Rp 2 Juta/bulan yaitu sebesar Rp 37.758,-= .

Tabel 3

ATP berd= asarkan pendapatan perbulan=

Pendapatan

Ability To Pay

22500

27500

35rb

50rb

80rb

200rb

Rata²

Dibawah 2 juta

37

9

2

4

3

3

37.758

2 � 5 juta

15

3

9

5

4

6

59.642

5 � 10 juta

14

0

1

3

0

3

52.380

Diatas 10 juta

2

0

0

1

1

1

75.000

Secara keseluruhan jika dihitung dengan menjumlahkan seluruh Ability To Pay dari semua responden dan= dibagi jumlah responden maka akan didapatkan Ab= ility To Pay rata � rata, yaitu<= /span> :

ATP _rata-rata�� =3D�� Σ(ATP responden)

��= �� (Jumlah responden)��

ATP _rata-rata�� =3D�� 6170000

��= �� 26

ATP _rata-rata�� =3D�� 48968

Jadi Ability To Pay secara rata � = rata dari keseluruhan responden untuk membayar tariff KRL adalah Rp 48.968,-

Analisis Willingn= ess To Pay

Untuk mengukur Willingness To Pay respoden diberikan beberapa skenario tarif seperti dibawah ini. Dari 126 responden <= span class=3DSpellE>ketika diberikan pertanyaan berapakah tarif KRL yang anda mau membayar, sebanyak 50,8% menjawab sebesar Rp 15.000,- kemudian 23= % menjawab Rp 20.000,- 15,1% menja= wab Rp 25.000,- , sebesar 5,6% menjawab Rp 35.000,-, 3,2% menjawab Rp 30.000,- . sebanyak 1,6% menjawab Rp= 50.000,-, sebanyak 0,8 % menjawab Rp 40.000,-.

&nbs= p;

Gambar 9

Grafik Willingness To Pay

Untuk mencari Willingness To Pay rata � rata secara keseluruhan maka dugunakan rumus sebagai beri= kut :

WTP _{rata - rata}�� = �� =3D�� Σ<= i>(Tarif yg dipilih)=

��= �� (Jumlah responden)��

WTP _{rata - rata} �� =3D�� 2520000

��= �� 126

�� =3D�� 20000

Jadi rata � rata Willingness To Pay = (WTP) dari seluruh responden untuk membayar tari= ff KRL adalah Rp 20.000,-.

Hubungan antara Willingness To Pay = dan Ability To Pay

Dari perh= itungan diatas dapat dilihat bahwa nilai Ability To Pay sebesar Rp 48.968,- lebih besar daripada nilai Willing= ness To Pay sebesar Rp 20.000,- ini dapat diartikan bahwa responden mempunyai penghasilan yang relative tinggi namun tingkat utilitas yang rendah terhadap moda transportasi. Hal ini dikuatkan oleh hasil survey dimana mayoritas responden yaitu 48,4% hanya melakukan 1 sampai dengan 4 kali perjalanan = dalam setahun untuk rute Madiun � Solo.= Hal ini juga diperkuat hasil survey bahwa mayoritas sebesar 38,1% <= span class=3DSpellE>responden tujuan perjalanannya adalah untuk wisata. Nilai Ability To Pay yang lebih besar daripada Will= ingness To Pay pada responden = ini disebut sebagai Choiced Raiders.

KESIMPULAN

Dari hasi= l survey didapatkan karakter= istik responden adalah mayoritas wanita sebesar 57.1 %, kemudian = sebesar 49% didominasi responden berusia 19 � 29= tahun, 34,1% pekerjaan PN= S/TNI/Polri, kemudian 48,4% responden frekuensi perjalanan adalah 1 sampai dengan 4 kali dalam setahun, untuk tujuan perjalanan sebesar 38,1% untuk= wisata dan pendapatan responden 46% dibawah 2 <= span class=3DSpellE>juta rupiah perbulan.

Ability To Pay (ATP) se= cara rata � rata dari keseluruh= an responden untuk membayar tarif KRL adalah Rp 48.968,- sedangkan rata � rata Willingness To Pay (WTP) dari selu= ruh responden untuk membayar tariff KRL adalah sebesar Rp 20.000,-. Dari perhit= ungan diatas dapat dilihat bahwa nilai Ability To Pay sebesar Rp 48.968,- lebih besar daripada nilai Willingnes= s To Pay sebesar Rp 20.000,- ini dapat diartikan bahwa responden mempunyai penghasilan yang relative tinggi namun tingkat utilitas yang rendah terhadap moda transportasi. Nilai = Ability To = Pay yang lebih besar daripada Will= ingness To Pay pada responden = ini disebut sebagai Choiced Raiders.

BLIBLIOGRAFI=

ADDIN Mendeley Bibliography CSL_BIBLIOGRAPHY Lemeshow, S., Hosmer, D. W., = Klar, J., & Lwanga, S. K. (1997). Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University.

No, J. M. M. B. (2011). Kementerian perhubungan ditjen perkeretaapian.

Ridwan, U. (2018). ANALISIS ABILITY TO PAY= (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) CALON PENGGUNA PADA RENCANA PENGOPERASIAN KERE= TA API PERKOTAAN STUDI KASUS: KERETA API PERKOTAAN MAGELANG-YOGYAKARTA-BANTUL<= /i>. Universitas Gadjah Mada.

SEBAN, M. (2013). ANALISIS KINERJA OPERASI= ONAL KERETA API MADIUN JAYA EKSPRES (Rute Yogyakarta-Solo-Madiun). Universit= as Gadjah Mada.

Susanto, F., Anwar, M. R., & Wicaksono, A. (2015). Analisis Kemampuan Dan Kemauan Membayar (ATP-WTP) Penumpang Bus Kota Surabaya Rute P1 Purabaya –Darmo –Perak. Jurnal Tata Kota Dan Daerah= , 7(2), 89�98.

Triono, D., & Mediantoro, A. (2022). Tour= ism Object Valuation Determined Based on Environmental Services Using Travel Co= st Method at Tegal City Alam Indah Beach. International Journal of Social Service and Research (IJSSR), 2(8), 742�757.
Yulianto, B., Legowo, S. J., & Atmojo, M.= S. (2017). Analisis potensi demand pada sekolah serta ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP) pada Batik Solo Trans (BST) Koridor Empat di Surakarta. Matriks Teknik Sipil, 5(3).

Lemeshow, S. a. (1997). Besar Sampel dalam Penelitian Kesehata= n (terjemahan). Yogyakarta: UGM Press.

Perhubung= an, K. (2015). Tarif Angkutan Ora= ng Dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi <= span class=3DSpellE>Untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (Publik Service Obligation). Jakarta: Kementerian = Perhubungan.

Puspa, A. W. (2022, Maret 12). Bisnis.com. Retrieved 10 31, 2022, = from Bisnis.com: https://ekonomi.bisnis.com/read/20220312/98/1509856/krl-yogyakarta-solo-bak= al-dikembangkan-sampai-madiun

Susanto, F. A. (2017). Analisis Kemampuan Dan Kemauan Membayar (ATP-WTP= ) Penumpang Bus Kota Surabaya Rute P1 Purabaya. Jurnal Tata Kota Dan Daerah, 89�9= 8.

Ustadi Ridwan, S. P. (2018). Analisis Ab= ility To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP). Jurnal Riset Da= erah, 2953.

Wikipedia. (2015, April 13). <= i>Wikipedia. Retrieved 10 31, 2022, from id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api_Madiun_Jaya_Ekspres

Wikipedia. (2017, September 20= ). Wikipedia. Retrieved Oktober 31, 2022, from id.wikipedia.o= rg: https://id.wikipedia.org/wiki/KRL_Commuter_Line#cite_note-ReferenceA-3=

Yulianto<= /span>, B. (2017). Analisis Potensi Demand Pada Sekolah Serta Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP= ) Pada Batik Solo Trans (BST) Koridor Empat Di Surakarta. Matriks Tek. Sipil, 5.

Zehban, M. (2013). ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API MADIUN JA= YA EKSPRES (Rute Yogyakarta-Solo-Madiun). Skripsi UGM, Abstr= ak.

Zohra, E. (2020). Analisis Abillity To Pay = (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) untuk Penetuan Tarif Pada Perenc= ana Angkutan Umum BRT d= i Kota Pontianak. Jurnal Universitas Tanjung= Pura, 2.

Pekerjaan	Ability To Pay
22500	27500	35rb	50rb	80rb	200rb	Rata²
PNS/TNI/Polri<= /p>	17	2	8	5	4	7	62.500
Karyawan Swasta/ BUMN	11	0	0	2	1	2	51.718
Wiraswasta/ Pedagang	11	1	1	2	0	1	38.125
Ibu rumah t= angga	3	1	0	0	0	0	23.750
Pelajar, lainnya	26	8	3	4	3	3	41.489

Tujuan Perjalanan	Ability To Pay
22500	27500	35rb	50rb	80rb	200rb	Rata²
Bekerja	6	0	0	2	0	2	63.500
Belajar	12	5	3	1	3	2	46.250
Wisata	28	2	5	6	3	4	45.833
Lainnya	23	4	4	4	2	5	50.654

Pendapatan	Ability To Pay
22500	27500	35rb	50rb	80rb	200rb	Rata²
Dibawah 2 juta	37	9	2	4	3	3	37.758
2 � 5 juta	15	3	9	5	4	6	59.642
5 � 10 juta	14	0	1	3	0	3	52.380
Diatas 10 juta	2	0	0	1	1	1	75.000

=

a) Bagaimanalah karakteristik responden calon penumpang KRL relasi Madiun Solo?

b) Berapakah Ability To Pay (AT= P) dan Willingness To Pay (WTP) atau kemampuan dan kemauan dari calon penumpang membayar tarif angkutan terhadap rencana dioperasikannya K= RL relasi Madiun � Solo?

Da= lam penelitian ini untuk mengetahui Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (W= TP) yaitu dengan melaksanakan survey kuisoner kepada responden yang merupakan = calon penumpang KRL Madiun � Solo. Survey dilakukan<= /span> kepada responden yang berdomisili di Kota Madiun dan sekitarnya.

Batasan masalah pada penelitian <= span class=3DSpellE>ini adalah :

a. Penelitian ini hanya mengukur Ability To = Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) untuk rencana pengoperasian KRL= relasi Madiun � Solo.

b. Responden untuk penelitian ini adalah calon penumpang potensial KRL relasi Madiun � Solo.

Analisis Willingn= ess To Pay

Hubungan antara Willingness To Pay = dan Ability To Pay