Perbaikan Tata Letak Lini Produksi Menggunakan U-SHAPED LINE Konsep, untuk Meminimalkan Waste dan Meningkatkan Produktifitas di PT OPQ

Main Article Content

PT OPQ Indonesia merupakan industri manufactur multinational yang bergerk di bidang elektronika. Uniknya adalha PT OPQ memiliki 2 factory besar dengan penerapan sistem produksi yang berbeda karena disesuaikan dengan jumlah permintaan yang berbeda. Factory A menerapkan sistem  LMHV (Low-Mix-High-Volume) dan Factory B menerapkan sistem  HMLV (High-Mix-Low-Volume). Perbedaan sistem produksi ini juga berpengaruh pada Layout atau tata letak produksi yang digunakan. Factory A menggunakan Straight Line Concept dan Factory B menggunakan U-Shaped Line Concept. Penulis hanya berfokus pada factory B karena merupakan factory baru yang masih membutuhkan banyak perbaikan. Layout yang salah akan menimbulkan banyak waste yang menyebabkan hasil produksi tidak optimal. Dengan sistem HMLV (High-Mix-Low-Volume), factory B menerapkan U-Shaped Line Concept agar bisa memaksimalkan fasilitas, minimal waste, dan mempercepat lead time. Namun U-Shaped yang terlalu kecil atau terlalu banyak akan menjadi pilihan yang kurang tepat. PT OPQ merubah layout proses yang sebelumnya memiliki 4 U-Shaped line kecil menjadi 1 U-shaped line kecil dan 1 u-shaped line besar, mereka menyebutnya Preparation Lina & Main Assy Line. Dengan konsep ini mereka bisa membuat area kerja lebih nyaman, menghilangkan inventory semi produk di setiap sub line, bengurangi lead time produk dari 3 hari menjadi 1 hari, dan bisa mengurangi manpower agar bisa di utilize untuk lini yang lain dan berujung pada peningkatan produktifitas dan saving cost.


 


Keywords: HMLV, U-Shaped Line, Workplace & Productivity up