Aditya Mahendra, Faridah, Anggeraini Oktarida
Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 968
mengatasi kejadian luar biasa ditunjukkan oleh nilai rasio fleksibilitas
keuangan. Semakin tinggi nilai rasio maka, semakin baik pula fleksibilitas
keuangan yang dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal dari
organisasi pemerintah daerah. Menurut (Priyono, 2017) pemerintah daerah
yang mendapatkan nilai dibawah 1 dalam fleksibilitas keuangannya maka
pemerintah daerah tersebut memiliki kualitas fleksibilitas keuangan yang tidak
memadai. Berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa pemerintah daerah Kota
Palembang memiliki fleksibilitas keuangan yang baik, karena mempunyai
tingkat kapasitas pendapatan yang lebih besar dibandingkan kapasitas utang.
Walaupun jumlah kapasitas pendapatan sudah dinilai cukup, tetapi sebaiknya
pemerintah daerah Kota Palembang mulai meningkatkan fleksibilitas
keuangannya untuk menghadapi kejadian tidak terduga dari internal ataupun
eksternal pemerintahan daerah.
f. Solvabilitas Layanan
Nilai median dari rasio A, rasio B, rasio C, rasio D, dan rasio F secara
berturut-turut adalah sebesar 8.492.001,150; 8.693.479,340; 7.268.230,860;
2.111.710,900; dan 528.060,910. Hal ini menggambarkan bahwa pemerintah
daerah Kota Palembang pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2020
berdasarkan rasio solvabilitasnya memiliki nilai ekuitas (rasio A) sebesar Rp.
8.492.001,15 untuk melayani setiap warganya, memiliki nilai aset (rasio B)
sebesar Rp. 8.693.479,34 untuk melayani setiap warganya, memiliki nilai aset
tetap (rasio C) sebesar Rp. 7.268.230,86 untuk melayani setiap warganya,
melakukan aktivitas belanja (rasio D) sebesar Rp. 2.111.710,90 untuk
melayani setiap warganya, dan melakukan aktivitas pembangunan/belanja
modal (rasio F) sebesar Rp. 528.060,91 untuk melayani setiap warganya.
Menurut (Maizunati, 2017) nilai rasio dimensi solvabilitas layanan bergantung
pada perkembangan harga dan jumlah penduduk di suatu daerah. Pemerintah
daerah perlu menjaga kestabilan dari pertumbuhan penduduk dan inflasi untuk
menjaga agar nilai rasio solvabilitas layanan ini tetap tumbuh positif. Menurut
(Suwarjuwono & Ritonga, 2017) untuk solvabilitas layanan ini tidak bisa
ditentukan apakah kondisi solvabilitas layanan suatu daerah dalam keadaan
yang baik atau tidak, karena tidak ada batasan yang membedakan antara
kondisi solvabilitas layanan yang baik ataupun yang kurang baik. Namun, pada
umumnya semakin baik pelayanan yang diberikan ditunjukkan dengan semakin
tinggi pula nilai rasio rasio solvabilitas layanannya.
3. Indeks Komposit Kondisi Keuangan Pemerintah Kota Palembang
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka telah didapatkan
kategori dari kondisi keuangan pemerintah daerah Kota Palembang selama tahun
2016 sampai dengan tahun 2020. Pengambilan kesimpulan atas kategori ini
berdasarkan atas nilai z-score yang ada pada ketentuan penelitian yang
dikembangkan oleh (Suwarjuwono & Ritonga, 2017).