How to cite:
Firstania, Andi Adillah, Azis Alimuddin (2022) Analisa Evapotranspirasi Daerah Irigasi Tanrutedong
Kabupaten Sidrap, Jurnal Syntax Admiration 3(8)
https://doi.org/10.46799/jsa.v3i8.470
E-ISSN:
2722-5356
Published by:
Ridwan Institute
Jurnal Syntax Admiration
Vol. 3 No. 8 Agustus 2022
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356
Sosial Teknik
ANALISA EVAPOTRANSPIRASI DAERAH IRIGASI TANRUTEDONG
KABUPATEN SIDRAP
Andi Adillah firstania, Azis Alimuddin
Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia Makassar Indonesia
Email : adillahfirstan[email protected], [email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
23 Juli 2022
Direvisi
10 Agustus 2022
Disetujui
23 Agustus 2022
Pengelolaan dalam sistem irigasi sangat penting memenuhi
kebutuhan air irigasi. Dengan hal tersebut,peneliti bertujuan
untuk menganalisis kebutuhan air irigasi sehingga dapat
diketahui nilai kebutuhan evapotranspirasi pada daerah irigasi
tanrutedong kabupaten sidrap. Dilakukan dengan pengumpulan
data klimatologi yang berupa suhu,kecepatan
angin,kelembaban,penyinaran matahari dan penguapan. Metode
analisis dilakukan dengan beberapa metode pendekatan dalam
menentukan atau memperkirakan nilai evapotranspirasi secara
empiris mulai bulan januari sampai bulan desember. Metode
yang dipengaruhi oleh faktor faktor evapotranspirasi adalah
Metode Penman: Suhu, Penyinaran Matahari Kecepatan Angin,
Metode Blaney-Cridle, Metode Turc, Metode Thorntwaite :
Suhu, Metode Penman Modifikasi: Suhu, Penyinaran
Matahari,Kecepatan Angin. Dari hasil analisis korelasi kelima
metode yang dipengaruhi oleh faktor faktor evapotranspirasi
adalah suhu. Karena suhu mempunyai korelasi yang sangat erat
dengan laju evapotranspirasi potensial setiap tahunnya. Metode
Penman= 4,44 mm/hr,Metode Blaney-Cridle=4,63
mm/hr,Metode Turc= 1,76 mm/hr,Metode Thornthwaite = 5,105
mm/hr,Metode Penman Modifikasi= 5,103 mm/hr.Dari
perbandingan metode metode empiris terhadap metode penman
modifikasi yang paling sesuai untuk daerah stasiun Klimatologi
Tanrutedong Kabupaten Sidrap adalah Metode Penman, selain
paling sering digunakan juga mencakup seluruh faktor faktor
evapotranspirasi.
Kata kunci:
Evapotranspirasi,
formula, empiris
Keywords :
Evapotranspiration
,empirical, formula
ABSTRACT
Management in irrigation systems is very important to meet the
needs of irrigation water. With this, the researcher aims to
analyze the need for irrigation water so that the value of
evapotranspiration needs can be known in the tanrutedong
irrigation area of Sidrap district. It is carried out by collecting
climatological data in the form of temperature, wind speed,
humidity, solar irradiation and evaporation. The analysis method
is carried out with several approaches in determining or
estimating evapotranspiration values empirically from January
to December. The methods affected by evapotranspiration
Andi Adillah firstania, Azis Alimuddin
1030 Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022
factors are The Heating Method: Temperature, Solar Irradiation
Wind Speed, Blaney-Cridle Method, Turc Method, Thorntwaite
Method: Temperature, Modification Manning Method:
Temperature, Solar Irradiation,Wind Speed. From the results of
correlation analysis, the five methods that are influenced by the
evapotranspiration factor factor are temperature. Because
temperature has a very close correlation with the potential
evapotranspiration rate every year. Penman Method= 4.44
mm/hr,Blaney-Cridle Method=4.63 mm/hr,Turc Method= 1.76
mm/hr,Thornthwaite Method = 5.105 mm/hr,Modified Penman
Method= 5.103 mm/hr. From the comparison of empirical
methods to the modificationman method that is most suitable for
the Tanrutedong Climatology station area of Sidrap Regency is
the Penman Method, besides being most often used, it also
includes all evapotranspiration factors.
Pendahuluan
Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang sangat besar, tetapi
pemanfaatannya masih rendah. Potensi yang tinggi tersebut bisa dimanfaatkan untuk
menunjang sektor pertanian, air baku bagi masyarakat perkotaan dan industri,
pembangkit listrik, hingga pariwisata (Sutrisno & Hamdani, 2019).
Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan
manusia, hewan dan tanaman. Oleh karena itu diperlukan pengendalian dalam
pemanfaatannya (Sallata, 2015). Salah satu bentuk pengendalian air, yaitu pengaturan
air di bidang irigasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kekurangan air pada musim
kemarau, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air irigasi dan tidak terjadi kelebihan air
pada musim hujan yang mengakibatkan air terbuang percuma tanpa adanya
pemanfaatan sehingga menjadi aliran permukaan (OKTAWIRAWAN, 2015). untuk
menentukan kebutuhan air irigasi pada pengoperasiannya maka perlu mengangkat
kembali analisis evapotranspirasi sebagai bagian pada sistem perencanaan pada
bangunan air dan telah menjadi bagian sangat penting (Umum & Rakyat, 2017). Alasan
ini memberikan pemahaman tentang besarnya nilai Evapotranspirasi yang terjadi secara
umum pada daerah ini.
Hal ini dapat dilihat dari parameter-parameter yang digunakan dalam
penerapannya. Dengan adanya perbedaan parameter, maka besarnya kebutuhan air
irigasi yang dihasilkan oleh beberapa metode tersebut juga berbeda (Dasril et al., 2021).
Oleh sebab itu diperlukan analisis dari parameter-parameter yang digunakan dalam
perhitungan kebutuhan air irigasi (Krisnayanti et al., 2020).Untuk mengatasi hal
tersebut di atas salah satu yang bisa kita lakukan dalam suatu perencanaan daerah irigasi
diperlukan perhitungan evapotranspirasi secara akurat. Penenganan pada perhitungan
evapotranspirasi pada penulisan ini mengingat besarnya faktor kehilangan airy.ang
diakibatkan oleh evapotranspirasi pada suatu catchment area (Priyonugroho, 2014).
Maksud dari peneltian ini adalah untuk mencari nilai-nilai Evapotranspirasi
dengan menggunakan beberapa rumus empiris pada daerah studi yang ditnjau yakni
Analisa Evapotranspirasi Daerah Irigasi Tanrutedong Kabupaten Sidrap
Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 1031
Daerah Irigasi Tanrutedong Kabupaten Sidrap. Dengan tujuan Mengetahui berbagai
faktor yang mempengaruhi penentu evapotranspirasi beserta untuk menganalisis laju
Evapotranspirasi yang terjadi dan membandingkan hasil perhitungan nilai-nilai
evapotranspirasi melalui pendekatan rumus-rumus empiris (Metode Thornthwaite,
Blaney Cridle, Turc dan Penman ) terhadap metode Penman Modifikasi.
Metode
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini, yaitu data kualitatif seperti ,gambar
peta irigasi,data klimatologi berdasarkan stasiun lokasi. Setelah data-data yang
diperlukan terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan pengolahan terhadap data-data
tersebut serta dilakukan analisa terhadap hasil pengolahan data yang diperoleh (Baso
Iping, 2021). Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis penentuan besarnya
evapotranspirasi melalui pendekatan rumus rumus empiris (Metode Thornthwaite,
Blaney Cridle, Turc dan Penman) terhadap metode Penman Modifikasi (Wirawan et
al., 2013).
Pada penelitian dilakukan dengan jenis penelitian deskritif yang menjelaskan
mengenai analisis evapotranspirasi dengan menentukan nilai-nilai evapotranspirasi
terhadap rumus-rumus empiris (Soendari, 2012).
1. Pengolahan dan Analisa Data
Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, kemudian dilanjutkan dengan
pengolahan terhadap data-data tersebut serta dilakukan analisa terhadap hasil
pengolahan data yang diperoleh. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis
penentuan besarnya evapotranspirasi melalui pendekatan rumus-rumus empiris (
Metode Thornthwaite, Blaney Cridle, Turc dan Penman ) terhadap metode Penman
Modifikasi. Tabel 1
Parameter Data Klimatologi Rata-rata Bulanan
Tahun 2010-2020
Stasiun Tanrutedong
Posisis 3O 43’10,3” (LS) dan119O 59’ 43,6 (BT)
Bulan
Kec. Angin (u)
(km/hr)
Kelembaban
(%)
PenyinaranMatahari
Jam/hr
Penguapan
(mm/hr)
Jan
43,08
79,94
3,934
5,08
Feb
18,388
79,342
4,814
5,178
Mar
24,4
74,7
4,308
5,032
Apr
25,72
71,54
5,208
4,846
Mei
26,86
71,28
5,168
4,18
Jun
23,8
75,5
4,74
3,466
Jul
20,78
78,8
5,032
3,484
Agt
24,02
73,78
5,242
4,572
Sep
27,42
66,88
5,988
5,318
Okt
25,44
65,42
6,082
5,49
Nop
18,02
68,26
5,844
5,592
Des
37,138
72,6
2,412
4,634
Rata2
26,2555
73,17017
4,897667
4,739333
Sumber : Hasil perhitungan
Andi Adillah firstania, Azis Alimuddin
1032 Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022
Gambar 1. Bagan alir perhitungan Metode Penman
Gambar 2. Bagan alir perhitungan Metode Blaney-Cridle
Analisa Evapotranspirasi Daerah Irigasi Tanrutedong Kabupaten Sidrap
Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 1033
Gambar 3. Bagan alir perhitungan Metode Turc
Gambar 4 Bagan alir perhitungan Metode Thornthwaite
Andi Adillah firstania, Azis Alimuddin
1034 Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022
Gambar. 5 Bagan alir perhitungan Metode Penman Modifikasi
Hasil dan Pembahasan
Analisis tabel dan grafik dari hasil Evapotranspirasi. Rumusan teori dari beberapa
metode pendekatan dalam menentukan atau memperkirakan nilai evapotranspirasi
secara empiris (Arif et al., 2020), maka persamaan-persamaan yang diberikan dari
masing-masing metode tersebut dan sekaligus merupakan lanjutan perhitungan dari nilai
evapotranspirasi mulai bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun 2010
sampai 2020. Tabel 2
Data Hasil Evapotranspirasi beberapa metode
JAN
FEB
MA
R
AP
R
MEI
JUN
JUL
AG
T
SEP
T
OK
T
NO
V
DE
S
Temperatur Rata Rata
Bulanan
T
°C
31,4
29,5
7
33,4
1
31,7
6
32,1
7
29,0
4
29,4
31,2
31,5
6
34,1
6
32,3
8
31,9
9
Koefisien Albedo
A'
-
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
0,25
Radiasi Matahari
Maksimum Teoritis
Iga
Cal/Cm
2
878,
44
888
879,
5
837,
5
779,
8
751,
5
771,
3
816,
06
872,
7
889,
34
883,
4
870,
62
Penyinaran Matahari
Pada Stasiun
H
Jam
3,93
4,81
4,3
5,2
5,16
4,74
5,03
5,24
5,98
6,08
5,84
2,4
Penyinaran Matahari
Secara Astronomi
H
Jam
12,3
1
12,2
3
12,1
3
11,9
9
12,3
11,8
2
11,8
6
11,9
4
12,0
7
12,2
2
12,3
7
12,2
4
Koefisien Stelan-
Boltzman
S
Cal/Cm
2/Hr/°K
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
1,18
.10-7
Tekanan Uap Jenuh
E'
Mmhg
34,4
7
30,9
2
38,5
8
35,0
6
35,8
6
30,0
6
30,7
4
34,0
8
34,6
6
40,1
2
36,2
7
35,4
6
Tekanan Uap
Maksimum
Ew
Mmhg
45,9
58
41,2
25
51,4
44
46,7
47
49,4
63
40,0
52
40,9
88
45,4
39
46,2
2
53,4
94
48,3
6
47,2
8
Kecepatan Angin
V
M/Det
0,49
0,21
0,28
0,29
0,31
0,27
0,24
0,27
0,31
0,29
0,2
0,42
T4(Tabel)
T4
-
101
991
104
102
102
985
989
101
101
105
102
102
Analisa Evapotranspirasi Daerah Irigasi Tanrutedong Kabupaten Sidrap
Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 1035
6
3
0
6
3
8
3
9
3
(0,56-0,08)
-
MMH
G
0,09
031
0,11
515
0,06
31
0,08
631
0,08
093
0,12
138
0,11
645
0,09
298
0,08
902
0,05
328
0,07
82
0,08
361
Iga(1-A')(0,18+0,62h/H
A
-
248,
996
282,
279
263,
709
281,
959
257,
391
241,
586
256,
236
276,
702
318,
868
325,
817
313,
193
196,
914
Tt4(0,56-0,08öe')
B
-
1,1E
-05
1,5E
-06
1,7E
-06
1,7E
-06
1,7E
-06
1,5E
-06
1,5E
-06
1,7E
-06
1,7E
-06
1,7E
-06
1,7E
-06
1,7E
-06
(0,10+0,9h/H)
C
-
0,38
733
0,45
397
0,41
904
0,49
033
0,47
756
0,46
091
0,48
17
0,49
497
0,54
59
0,54
779
0,52
49
0,27
647
1/59.F't/G
D
-
0,01
4
0,01
3
0,01
4
0,01
4
0,01
4
0,01
3
0,01
3
0,01
4
0,01
4
0,01
4
0,01
4
0,01
4
0,26
-
-
0,05
2
0,05
8
0,04
8
0,05
1
0,05
1
0,05
7
0,05
6
0,05
2
0,05
2
0,04
7
0,05
0,05
1
0,26/1+Ft/G. (Ew-
E')(1+0,54.V)
E
-
0,75
544
0,66
547
0,71
083
0,68
938
0,80
989
0,65
258
0,64
826
0,67
679
0,70
175
0,72
701
0,66
979
0,73
954
Pet = {A-(B-C)}D+E
-
Mm/Ha
ri
4,24
139
4,33
51
4,40
275
4,63
681
4,41
336
3,79
321
3,97
933
4,55
061
5,16
59
5,28
845
5,05
449
3,49
633
Gambar. 6 grafik nilai evapotranspirasi
Dari grafik diatas disimpulkan bahwa Dari hasil analisis korelasi kelima metode
yang dipengaruhi oleh faktor faktor evapotranspirasi adalah suhu. Karena suhu
mempunyai korelasi yang sangat erat dengan laju evapotranspirasi potensial setiap
tahunnya (Ramadhan & Mulya, 2022). Dari perbandingan metode-metode empiris
terhadap metode penman modifikasi yang paling sesuai untuk daerah stasiun
Klimatologi Tanrutedong Kabupaten Sidrap adalah Metode Penman, selain paling
sering digunakan juga mencakup seluruh faktor-faktor evapotranspirasi (Wirawan et al.,
2013).
Faktor penentu pada analisis evapotranspirasi stasiun klimatologi Tanrutedong
Kabupaten Sidrap tahun 2010-2020 sangat mempengaruhi laju evapotranspirasi yang
terjadi pada metode yang digunakan,yaitu terlihat pada grafik 4.3.2. Dari beberapa
metode yang digunakan metode Penman Modifikasi yang membentuk garis grafik
dengan penguapan tertinggi yang terjadi pada bulan Oktober sampai November,
dibandingakan dengan metode Penman, Blaney-Cridle, Turc, dan Thornthwaite.
Andi Adillah firstania, Azis Alimuddin
1036 Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022
Besarnya nilai evapotranspirasi dari setiap metode perhitungan di stasiun
klimatologi Tanrutedong Kabupaten Sidrap tahun 2010 2020 dengan menggunakan
metode Penman, Blaney-Cridle, Turc, dan Thornthwaite terhadap metode Penman
Modifikasi adalah pada Metode Penman Modifikasi dan Thornwaite dengan nilai
evapotranspirsi tertinggi yaitu 5,10 mm/hr 5,11 mm/hr (Jayanti, 2013). Meskipun
metode Thornwaite memiliki nilai yang lebih dari metode Penaman Modifikasi, tetapi
faktor penentu evapotranspirasi sangat mempengaruhi hasil dan laju evapotranspirasi
yang terjadi (Khomarudin & Risdiyanto, 2010). Dan metode Penman Modifikasi yang
sangat menunjang terjadinya evapotranspirasi pada stasiun klimatologi Tanrutedong.
Kesimpulan
Beberapa metode yang dipengaruhi oleh faktorfaktor evapotranspirasi adalah
Metode Penman: Suhu, Penyinaran Matahari Kecepatan Angin, Metode Blaney-Cridle,
Metode Turc, Metode Thorntwaite: Suhu Metode Penman Modifikasi: Suhu,
Penyinaran Matahari,Kecepatan Angin. Dari hasil analisis korelasi kelima metode yang
dipengaruhi oleh faktor faktor evapotranspirasi adalah suhu. Karena suhu mempunyai
korelasi yang sangat erat dengan laju evapotranspirasi potensial setiap tahunnya
Besarnya evapotranspirasi dari setiap metode perhitungan di stasiun klimatologi
Tanrutedong Kabupaten Sidrap tahun 2010 2020 adalah sebagai berikut:
Metode Penman = 4,44 mm/hr
Metode Blaney-Cridle = 4,63 mm/hr
Metode Turc = 1,76 mm/hr
Metode Thornthwaite = 5,105 mm/hr
Metode Penman Modifikasi= 5,103 mm/hr.
Analisa Evapotranspirasi Daerah Irigasi Tanrutedong Kabupaten Sidrap
Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022 1037
BIBLIOGRAFI
Arif, C., Setiawan, B. I., & Sofiyuddin, H. A. (2020). Analisis evapotranspirasi potensial pada
berbagai model empiris dan jaringan syaraf tiruan dengan data cuaca terbatas. Jurnal
Irigasi, 15(2), 7184.Google Scholar
Baso Iping, S. E. (2021). Teknik Pengolahan Dan Analisis Data Penelitian. Metodologi
Penelitian Bidang Muamalah, Ekonomi Dan Bisnis, 145. Google Scholar
Dasril, D., Istijono, B., & Nurhamidah, N. (2021). Evaluasi kebutuhan air irigasi dengan
aplikasi cropwat 8.0 daerah irigasi Amping Parak. Rang Teknik Journal, 4(2), 374382.
Google Scholar
Jayanti, V. T. (2013). Prediksi neraca Air Pertanian dengan metode Mock pada Daerah Aliran
Sungai Keduang. Google Scholar
Khomarudin, M. R., & Risdiyanto, I. (2010). Penentuan Evapotranspirasi Regional Dengan
Data Landsat Tm Dan Noaa Avhrr. Majalah LAPAN, 6(1). Google Scholar
Krisnayanti, D. S., Hangge, E. E., Sir, T. M. W., Mbauth, E. N., & Damayanti, A. C. (2020).
Perencanaan Embung Wae Lerong untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Irigasi di Daerah
Irigasi Wae Lerong Ruteng Provinsi NTT. Jurnal Irigasi, 15(1), 1530. Google Scholar
Oktawirawan, B. (2015). Kajian Kebutuhan Air Irigasi Pada Jaringan Irigasi Papah Kabupaten
Kulonprogo. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Google Scholar
Priyonugroho, A. (2014). Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi
Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang). Sriwijaya University. Google
Scholar
Rahmadi, D. (2017). Analisis Kebutuhan Air di Daerah Aliran Sungai Namu Sira Sira
Kecamatan Sei Bingai. Google Scholar
Ramadhan, I. A., & Mulya, A. (2022). Estimasi Curah Hujan Menggunakan Metode Convective
Stratiform Technique (Cst) Dan Modified Convective Stratiform Terchnique
(mCST)(STUDI KASUS: JOMBANG, 2 JANUARI 2021). Prosiding: Konferensi
Nasional Matematika Dan IPA Universitas PGRI Banyuwangi, 2(1), 265274. Google
Scholar
Sallata, M. K. (2015). Konservasi dan pengelolaan sumber daya air berdasarkan keberadaannya
sebagai sumber daya alam. Buletin Eboni, 12(1), 7586. Google Scholar
Soendari, T. (2012). Metode Penelitian Deskriptif. Bandung, UPI. Stuss, Magdalena & Herdan,
Agnieszka, 17. Google Scholar
Sutrisno, N., & Hamdani, A. (2019). Optimalisasi pemanfaatan sumber daya air untuk
meningkatkan produksi pertanian. Jurnal Sumberdaya Lahan, 13(2), 7388. Google
Scholar
Umum, K. P., & Rakyat, P. (2017). Modul Hidrologi, Kebutuhan dan Ketersediaan Air.
Pusdiklatsda Dan Konstruksi. Bandung. Google Scholar
Andi Adillah firstania, Azis Alimuddin
1038 Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022
Wirawan, J., Idkham, M., & Chairani, S. (2013). Analisis Evapotranspirasi dengan
Menggunakan Metode Thornthwaite, Blaney Criddle, Hargreaves, dan Radiasi. Rona
Teknik Pertanian, 6(2), 451457. Google Scholar
Yoseva, V., Indriyawati, N., Pratiwi, W. S. W., & Efendy, M. (2021). Hubungan Fluktuasi
Parameter Fisika dalam Produksi Garam Rich Minerals Dengan Media Prototype di Salt
House. Rekayasa, 14(3), 373380. Google Scholar
Copyright holder :
Andi Adillah firstania, Azis Alimuddin (2022)
First publication right :
Jurnal Syntax Admiration
This article is licensed under: