Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Financial Distress pada Perusahaan Sub Sektor Bangunan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017 – 2019

Main Article Content

R Arthana Dharma Swara
Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta, Indonesia

Financial distress adalah kondisi dimana keuangan perusahaan mengalami keadaan yang tidak sehat, namun belum sampai pada mengalami kebangkrutan Hal ini menjadi salah satu acuan sebagai bahan evaluasi dan peringatan dini agar perusahaan bisa mengidentifikasi kondisi financial distress yang dalam terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pengaruh Rasio Likuiditas (Current Rato), Rasio Solvabilitas (Debt to Equty Rato), Aktivitas (Total Asset Turn Over), Profitabilitas (Return On Assets) dan Rasio Sales Growth pada perusahaan sub sector bangunan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017 sd 2019. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan sub sector bangunan konstruksi yang listing dari 2017 sd 2019 sebanyak 17 perusahaan. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan purposve samplng, dimana penentuan pengambilan sample dengan pertimbangan tertentu, dan didapatkan sebanyak 13 perusahaan. Selanjutnya untuk metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan ROA berpengaruh positif signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 10,20% dengan prob ROA (0,0093) < α (0,05)  Untuk CR berpengaruh positif signifikan dengan nilai koefsen regres sebesar 1,66% dengan prob CR (0,000) < α (0,05)  Untuk DER tidak berpengaruh dengan nila prob DER (0,4685) > α (0,05)  Untuk TATO berpengaruh positif signifikan dengan nila koefisen regres sebesar 1,46% dengan prob TATO (0,0307) < α (0,05)  Dan variabel yang terakhir SG berpengaruh negatif signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,29% dengan prob SG (0,0325) < α (0,05)  Secara simultan kelima rasio tersebut berpengaruh signfikan terhadap financal dstress pada perusahaan dengan nila Nagelkerke R-Square sebesar 77,70%.


Keywords: financial distress, sub sektor bangunan konstruksi