Analisis Proses 3D Printing terhadap Pengujian Impak Metode Charpy Pada Material PLA+
Main Article Content
Pada era industri perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi 3D printing atau juga dikenal sebagai additive manufacturing. Salah satu teknologi 3D printing yang terkenal adalah Fused Deposition Modelling (FDM). Prinsip kerja FDM adalah dengan cara ekstrusi termoplastik melalui nozzle yang panas pada melting temperature selanjutnya produk dibuat lapis perlapis. Teknologi 3D printing adalah proses pembuatan benda padat dari sebuah file digital. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dilakukan pada mesin 3D printing FDM model Prusa area dengan menggunakan nozzle 0,4mm. Material yang digunakan adalah filamen PLA+ dengan diameter 1,75mm variasi parameternya nozzle temperature (205oC, 215oC, 225oC), Cooling speed (100%, 90%, 80%), infill type (grid, lines, triangles, Tri hexagon, cubic, cubic subdivision, octet, quarter qubic, concentric, zigzag, cross, cross 3D dan gyroid). Penelitian ini menggunakan 39 sampel dengan tujuan untuk mengetahui hasil uji impak tertinggi dan terendah dengan pengujian impak dari parameter yang ditentukan yaitu orientasi printing 90o. Hasil dari pengujian impak tertinggi sebesar 0,00548 Joule/mm2 dengan ekperimen nomor 32 infill geometry (cubic Subdivision), cooling speed 80% dan nozzle temperature 225ºC. Sedangkan nilai uji impak terendah sebesar 0,00084 Joule/mm2 dengan ekperimen nomor 14 dan 17 infill geometry (grid) dan (Tri hexagon), cooling speed 90%, nozzle temperature 215ºC dan ekperimen nomor 27 infill geometry grid, cooling speed 80%, nozzle temperature 225ºC. hasil pengujian impak menggunakan spesimen PLA+ didapatkan nilai uji impak sebesar 0,00548 Joule/mm2, dengan ekperimen nomor 32 infill geometry cubic subdivision, cooling speed 80%, nozzle temperature 225oC.